Senin, 08 Juni 2020
DETIKBMI.COM - Lebih dari 2.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak berdokumen atau di sebut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ilegal asal Indonesia dipulangkan hari ini dengan 3 penerbangan ke Jakarta, Medan serta Surabaya, dalam penjelasan Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob.
Tahap repatriasi awal ini yaitu sekitar ada 2.189 orang, kemudian untuk tahap kedua memulangkan total sekitar 2.623 pekerja migran ilegal bakal diawali pada saat dokumen telah komplit.“ Hari ini, terdapat 3 penerbangan ke Jakarta, Medan serta Surabaya. Kita mau mengirim 2.189 orang Indonesia pada langkah awal. Kita mau mengucapkan terima kasih pada Konsulat Indonesia di sini atas kegiatan samanya," tutur Menteri Senior Malaysia ini dalam keterangannya pada briefing penindakan Covid- 19.
Pengembalian langkah awal ini terdiri dari 450 orang yang hendak dikirim kembali dalam 3 penerbangan ke Jakarta, Medan serta Surabaya hari ini, diiringi oleh 445 yang lain ke Jakarta, Medan serta Surabaya pada tanggal 10 Juni serta 1.294 orang lebih dijadwalkan buat pemulangan pada tanggal 22 Juni. Ismail Sabri berkata langkah awal pemulangan bakal mengaitkan 672 ilegal yang ditahan di depot Sabah.
Ada pula tahap kedua, keseluruhan 2.623 ilegal hendak dideportasi dalam 2 bulan ke depan, tuturnya.
" Buat langkah kedua, kita hendak mengirim 2.623 orang Indonesia segera sesudah mereka menerima dokumennya," ucapnya lagi.
Dalam peluang itu, Ismail Sabri juga berterima kasih pada Indonesia sebab menyetuji pengembalian 500 warganya yang terjebak bersemayam melewati batasan tanpa izin sah.
Sedangkan suasana di perbatasan, Ismail Sabri kembali menjelaskan pemerintah Malaysia baru- baru ini menahan 72 orang asing serta 2 awak kapal sesudah mereka berusaha memasuki Malaysia, itu dengan menggunakan rute laut sudah di pastikan ilegal. Dalam peluang itu, juga dibekuk 11 orang penyelinap, kemudian 12 speedboat disita.
" Tidak hanya penahanan, kita juga mengakhiri sekitar 132 imigran tidak berdokumen memasuki Malaysia memakai arah laut," tambahnya.