Kisah Nyata Seorang Perempuan Asal Jawa Timur, Jadi TKI di Korea, Alasannya Bikin Netes Banyu Moto -->

Kisah Nyata Seorang Perempuan Asal Jawa Timur, Jadi TKI di Korea, Alasannya Bikin Netes Banyu Moto

Ia berkata kala itu dirinya tengah berada di dalam rumah

DETIKBMI.COM - Nindi Yusinta merupakan salah satu tenaga kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan. Perempuan asal Jawa Timur ini sering memberikan kisahnya bertugas di Negara Ginseng itu.

Begitu pula masalah alasan mengapa ia memilah untuk bekerja di luar negeri. Kisahnya dibeberkan dalam video di channel YouTubenya, Nindi Yusinta, beberapa waktu lalu.

Perempuan berambut panjang ini menggambarkan jika motivasi utamanya buat semangat bekerja ke luar negara yakni si bunda. Dahulu dikala lulus SMA, pernah ada momen yang buatnya terhenyak sampai semangat mau membantu orang lanjut usia mencari uang.

"Setelah lulus, ekonomi keluargaku benar-benar kritis. Singkat cerita, yang benar-benar membuat hatiku patah, ada satu," ujar Nindi Yusinta, dikutip Rabu (30/6/2020).

Ia berkata kala itu dirinya tengah berada di dalam rumah, menghadap ke jendela. Lalu si bunda tersebut yang setiap harinya cuma berjualan gorengan serta cendol dawet di kios, bersiap pergi naik motor dan keliling dengan bawa barang dagangan gorengan sama cendol.

Tidak diduga, si bunda tiba-tiba terguling serta dagangan yang telah susah payah dibikin tumpah, berceceran di laman. Nindi sangat kaget serta pilu akan kejadian itu

"Pas ibu mau turun apa enggak seimbang, terus terguling. Enggak tega aku, dawetnya tumpah semua di halaman. Aku sampai sekarang masih ingat banget, rasanya benar-benar membuat sedih," tuturnya sembari menahan tangis.

Dari momen seperti itu ia berniat harus dapat menemukan pekerjaan dengan imbalan mumpuni untuk membantu orang tua. Perempuan itu sempat bekerja di beberapa tempat lain, saat sebelum akhirnya mengakhiri buat mencoba ikut jadi TKI di Korea Selatan kayak pujaan hatinya.

Si bunda pula turut mensupport Nindi buat mendaftar kerja. Nindi setelah itu kursus Bahasa Korea serta ikut tes.

Perempuan ini sangat berlega hati dapat lolos tes EPS Topik yang jadi ketentuan bekerja. Sementara itu saingannya ribuan.

"2014 kursus Bahasa Korea, ujian ini itu alhamdulillah lulus. Peserta se-Indonesia 33.000 orang yang lulus cuma 2.460 orang," katanya.

Sehabis lulus tes serta menemukan SLC ataupun kontrak kerja dari industri Korea Selatan, Nindi bersiap pergi merantau. Sampai saat ini beliau masih betah bekerja di industri Korea Selatan.


LihatTutupKomentar