Kamis, 27 Desember 2018
DETIKBMI.COM - Dalam jangka waktu lima tahun ke depan, Jepang membutuhkan pekerja migran hingga ratusan ribu orang.
Pekerja migran yang dibutuhkan tersebut terbagi dalam 14 bidang industri, yaitu perawat sebanyak 60.000 orang, cleaning service 37.000 orang, konstruksi 40.000 orang, pertanian 36.500 orang, industri pembuatan makanan dan minuman 34.000 orang.
Jepang juga membutuhkan pekerja migran bidang perikanan sebanyak 9.000 orang, industri pembuatan kapal 13.000 orang, perbaikan mobil 7.000 orang, penerbangan 2.200 orang, industri peralatan listrik dan elektronik 4.700 orang, restoran 53.000 orang, akomodasi perhotelan 22.000 orang, industri perkayuan 21.500 orang, dan pabrik pembuatan mesin industri 5.250 orang.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Jepang pada Sabtu (8/12) lalu telah menyetujui undang-undang keimigrasian dan pengaturan terkait perekrutan pekerja asing.
Undang-undang tersebut akan mulai beroperasi pada April 2019 dan diharapkan bisa merekrut pekerja migran hingga 345.150 orang dalam jangka waktu lima tahun.
Sementara persyaratan untuk menjadi pekerja migran di Jepang, caion pekerja harus mengikuti dan lulus dalam tes kemahiran bahasa Jepang.
Adapun untuk mengikuti tes penilaian kemampuan Bahasa Jepang akan dilaksanakan di sembilan negara, yaitu Vietnam, Filipina, Kamboja, lndonesia, Cina, Thailand, Myanmar, Mongolia, dan Nepal.
Sebagaimana dikutip harian United Daily News, Selasa (25/12), asosiasi penyiaran berita Jepang (NHK) melaporkan bahwa pemerintah Jepang secara resmi telah mengadopsi beberapa kebijakan.
'Kebijakan Dasar' adalah terkait dengan sistem status kependudukan baru. 'Kebijakan Operasional' gunanya untuk pengenalan industri, dan 'Langkah-Iangkah Pendukung' dengan harapan untuk bisa bekerja berdampingan dengan orang asing.," Sumber liputanbmi.com