Belasan TKI Terlantar DI Hutan Bakau, kondisinya mengenaskan

DETIKBMI.COM - Telah terjadi lagi kondisi TKI dengan cerita yang tidak mengenakan. Yaitu terdapat belasan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ditemukan telantar di hutan bakau yang berlokasi di Tanjung Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut).


Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira mengungkapkan bahwa penemuan belasan TKI yang terlantar di hutan bakau tersebut bermula saat personel Sat Polair Polres Tanjung Balai bersama petugas Direktorat Polairud Polda Sumut melakukan patroli harian di perairan Asahan.

Ketika polisi sedang melakukan patroli rutin yaitu sekitar pukul 10.00 WIB para petugas menemukan mereka yang diketahui sedang berkumpul di pinggir hutan bakau dengan membawa banyak barang bawaan berupa pakaian.

Ketika saat pertama ditemukan para petugas, kondisi para TKI tersebut sangat memprihatinkan. Karena 13 TKI ilegal yang diketahui berasal dari Asahan dan Tanjung Balai tersebut sudah dua hari dua malam tidak makan setelah ditelantarkan oleh kapal yang membawanya dari Malaysia ke Indonesia.

Kemudian para TKI tersebut langsung dibawa ke posko, ketika sudah tiba di dermaga mereka langsung disemprot dengan cairan disinfektan dan pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Tanjung Balai untuk memastikan kondisi para TKI tersrbut.

Lalu salah satu TKI yaitu Mariana (54) salah satu TKI yang terlantar di hutan bakau tersebut mengaku tertipu oleh tekong kapal yang membaeanya dari Malaysia. Karena menurut dia dan rekannya sudah membayar sejumlah uang kepada tekong kapal tersebut dengan harapan dapat dibantu diseberangkan dari Malaysia hingga tempat tujuan.

Namun ketika setibanya di hutan bakau mereka justru diturunkan dan tidak dijemput kembali oleh kapal tersebut. Lantaran bingung dan merasa takut ara belsan TKI ilegal tersebut memutuskan untuk tinggal sementara di hutan bakau tersebut.

Hingga saat ini kondisi para belasan TKI tersebut dinyatakan negatif virus dan sedang melakukan karantina dan menunggu pihak ketiga untuk mengantarkan ke daerahnya masing-masing.


News Doc : Kompas.com