Rabu, 06 November 2019
DETIKBMI.COM - Pemerintah Taiwan berencana mengubah sistem penomoran untuk kartu Alien Resident Certificate (ARC) agar sesuai dengan kartu identifikasi nasional Taiwan yang mulai berlaku pada bulan Oktober 2020 mendatang.
Hal ini diumumkan oleh Dewan Pembangunan Nasional (NDC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (05/11/2019).
Saat ditemui di Kamar Dagang Eropa Taiwan (ECCT) pada hari Selasa, Menteri NDC Chen Mei-ling mengatakan format nomor ARC telah menjadi masalah yang mengganggu bagi warga negara asing.
Hal ini juga telah diangkat oleh banyak perwakilan dagang negara-negara asing yang bermitra dengan Taiwan, laporan media CNANews.
Ketua ECCT, Freddie Hoeglund mengatakan organisasinya mempromosikan perubahan tersebut karena format baru akan memberi warga asing akses yang lebih baik ke layanan online. Dimana saat ini layanan tersebut hanya tersedia untuk pemegang kartu ID Taiwan.
Pada bulan Oktober 2018 lalu, Kementerian Dalam Negeri (MOI) Taiwan mengatakan akan mengubah sistem penomoran ARC dari dua huruf dan angka delapan digit, menjadi satu huruf dan angka sembilan digit agar sesuai dengan format kartu identitas nasional Taiwan.
Perubahan ini akan berkoordinasi dengan semua departemen dan asosiasi bisnis yang relevan untuk mengintegrasikan perubahan ke dalam sistem informasi sektor swasta dan publik.
Keuntungan dari mengubah sistem penomoran untuk menyelaraskannya dengan nomor ID Taiwan adalah untuk memudahkan orang asing yang tinggal di Taiwan untuk mengisi sistem pendaftaran online, pemesanan buku, melakukan transaksi bank, membeli asuransi perjalanan, berpartisipasi dalam promosi kartu kredit , dan mendaftar untuk bank kerja online.
Adapun jumlah orang yang memegang ARC saat ini di Taiwan, berdasarkan Badan Imigrasi Nasional (NIA) Taiwan memperkirakan ada sekitar 690.000 pekerja migran, lebih dari 30.000 pekerja kerah putih,dan sekitar 300.000 imigran baru yang belum mendapatkan kartu ID nasional.
Karena itu, ketika izin tinggal versi baru mulai berlaku pada bulan Oktober tahun depan, diperkirakan sekitar ljuta orang akan mendapat manfaat kebijakan ini.
Sumber: CNANews