Kisah Yang Sangat Sedih, Kakek Ini Dengan Keadaan Lumpuh Ditinggalkan Oleh 4 Anaknya Karena Sakit, Sekarang Tinggal di Gubuk Layak Tidak di Huni Yang Reyot dan Bocor -->

Kisah Yang Sangat Sedih, Kakek Ini Dengan Keadaan Lumpuh Ditinggalkan Oleh 4 Anaknya Karena Sakit, Sekarang Tinggal di Gubuk Layak Tidak di Huni Yang Reyot dan Bocor


DETIKBMI.COM - Kisah sedih dialami seorang kakek berusia 98 tahun yang menderita lumpuh. Kakek ini Asal Ngawi yang hanya bisa terbaring di tempat tidur telah ditinggalkan 4 anaknya karena sakit-sakitan. Suaranya terdengar nyaring saat mempersilakan

Di lansir dari Kompas.com masuk ke dalam kamar yang hanya dibatasi sebuah lemari kayu yang terlihat kusam karena tidak pernah dibersihkan.

Mbah Kasbi (98) namanya, kakek berusia hampir seabad di Jalan Trunojoyo Gang Mayang 1 Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ini masih tersenyum saat kami mendatangi rumahnya Sambil terbaring lemah, Kasbi bercerita bahwa saat ini badannya sulit digerakan.

"Kalau seperti capek-capek itu sudah beberapa tahun lalu, tapi kalau badan tidak bisa digerakan sudah sembilan bulan ini," ujarnya, Kamis (12/9/2019).

Mbah Kasbi merasa tulang punggungnya terasa sakit jika digunakan untuk duduk. ”

Kedua kakinya juga terasa kaku untuk digunakan berjalan. Saat ini kakek yang pernah bekerja sebagai penabuh gamelan dan menarik becak ini tinggal sendirian di rumahnya yang sudah reyot dan bocor di sana sini.

Anaknya keduanya setiap hari mulai pukul 09.00 pagi akan mengantarkan sebungkus makanan, setelah itu Mbah Kasbi akan kembali sendirian di rumahnya. Mbah Kasbi hanya bisa bergeser di samping ranjang jika ingin buang air.

Di kamar tak berdinding yang di tempatinya itu, tergeletak ember dan baskom yang menyebarkan bau pesing dan bau tak sedap lainnya yang diletakkan di bawah ranjang.

"Saya tinggal sendiri, kalau mau buang air besar atau kecil ya cuma bisa geser saja di samping ranjang," ujarnya.

Kasbi pernah tiga kali terjatuh saat berusaha berjalan ke belakang rumahnya untuk buang air. C

Berjam jam dia mengaku hanya bisa terlentang di lantai semen yang sudah berbulan bulan tak tersentuh sapu, menunggu pertolongan dari tetangga. Beruntung saat itu putra keduanya datang dan memberi pertolongan.

"Mau jalan pelan-pelan tapi jatuh di depan Iemari'.

"Ya hanya tergeletak diam di lantai enggak pakai apa-apa".

"Sudah tiga kali saya jatuh sampai kepala saya terbentur tiang rumah".

"Biasanya kalau begitu teriak minta tolong kalau ada bunyi kendaraan Iewat,“ katanya.

Sumber: Kompas
LihatTutupKomentar