Gunung Anak Krakatau Telah Meletus, Warga Pulau Sebesi  Langsung Dievakuasi -->

Gunung Anak Krakatau Telah Meletus, Warga Pulau Sebesi  Langsung Dievakuasi

Info indonesia

DETIKBMI.COM - Badan Nasional penanggulangan Bencan (BNPB) memastikan masyarakat yang berada di pulau sebesi akan ikut di evakuasi ke lampung selatan.

Sebagai gambaran, pulau sebesi terletak berdekatan dengan anak gunung Krakatau kemarin (27/12), status gunung anak  Krakatau dinaikkan dari waspada ke siaga level |||.

Hal itu dikemukakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (28/12/2018).

"Ada tambahan pengungsi dari Pulau Sebesi untuk ditempatkan di Lampung Selatan," katanya.

masa tanggap darurat di wilayah Lampung Selatan, terutama yang terkena terjangan tsunami, diperpanjang. Akan tetapi, hal itu berdasarkan evaluasinya.

Pulau Sebesi merupakan sebuah pulau yang secara administratif berada di wilayah Desa Tejang, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung. Pulau ini merupakan daratan yang paling dekat dengan gugusan pulai Krakatau dan sempat menjadi saksi kedahsyatan letusan besar Krakatau yang terjadi pada 1883.

Dikutip dari CNBC ,kenaikan status Gunung Anak Kratakau menjadi siaga diikuti sejumlah peringatan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geoflsika (BMKG).

Dikutip dari rilis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, PVMBG merekomendasikan masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 km dari puncak kawah.

"Karena berbahaya terkena dampak erupsi berupa lontaran batu pijar, awan panas dan abu vulkanik pekat. Di dalam radius 5 km tersebut tidak ada permukiman," kata Sutopo.

Sementara itu, lanjut dia, BMKG merekomendasikan, masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di pantai pada radius 500 meter hingga 1 kilometer dari pantai untuk mengantisipasi tsunami susulan. Tsunami yang dibangkitkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.

Petugas pos pengamatan Gunung Anak Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit. Jumlah ini menurun dibanding hari sebelumnya.

"Kemarin “l4 kali per menit, jadi sekitar 5 detik sekali. Kalau sekarang ada 9 kali," ujar Plt Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Antonius Ratdomopurbo kepada wartawan di pos pengamatan Gunung Anak Krakatau, Desa Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat (28/12/2018).

kan fluktuatif. Bagi kita itu data. Lihat tren statistiknya seperti apa, kekuatan seperti apa," imbuhnya.

Kementerian ESDM mengecek letusan Gunung Anak Krakatau dengan alat infrasonik di pos pengamatan. Jumlah letusan akan tercatat lewat alat tersebut.

"Kan ada infrasonik untuk dentuman. Dentuman kan pasti ada riakan. ltu pendekatan kita, karena terhambat visual," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar [detik/cnbc]

LihatTutupKomentar