DETIKBMI.COM - Sosial media Twitter, pada hari Jumat (20/9/2019), mengatakan menutup lebih dari 10.000 akun untuk meneyabar berita palsu dan promosi propemerintah di seluruh dunia, termasuk Cina, UEA, dan Spanyol.
Di antara mereka, akun dari China terutama para memprovokasi anti-amandemen Hong Kong tentang Fugitive Offenders Ordinance untuk menciptakan perselisihan, dan kericuhan lain sebagainya.
Pihak Twitter, mengatakan telah menghapus atau menangguhkan 10.112 akun lebih akun Twitter. Di antara mereka, Cina dan Hong Kong saja mencapai lebih dari 4.300 akun Twitter mengkonflrmasi akun China yang terlibat, "mempromosikan ketidak puasan manufaktur dalam demonstrasi di Hong Kong." Twitter mengatakan timnya terus mengumpulkan data dan akan memblokir lebih banyak akun bermasalah di masa depan yang akan datang
Sekitar di bulan lalu, Twitter juga melaporkan terhadap penghapusan dan penangguhan lebih dari 200.000 akun tidak bisa di bayangkan, percaya bahwa akun tersebut didukung oleh pemerintah Cina dan terIibat dalam penyebaran informasi palsu tentang demonstrasi anti-amandemen yang ada di Hong Kong ini.
Sebelumnya ternyata, sebuah studi Universitas Harvard menunjukkan bahwa pemerintah Beijing membayar sejumlah besar uang untuk hampir 450 juta berita palsu di jejaring sosial setiap tahunnya.
Sumber: On.cc