Mencegah Virus Flu Babi, Universitas Gadjah Mada Mengatakan Ini -->

Mencegah Virus Flu Babi, Universitas Gadjah Mada Mengatakan Ini

Mencegah Virus Flu Babi, Universitas Gadjah Mada Mengatakan Ini



Ahli Epidemiologi Universitas Gadjah Mada( UGM ), Bayu Satria Wiratama berkata kalau buat menghindari penjangkitan virus flu babi terkini ( G4 E4 H1N1 ) hingga pemerintah lewat Departemen Pertanian( Kementan) wajib memperketat surveilans dari hewan babi.

Survailans sendiri menggambarkan suatu tata cara pengumpulan, pengerjaan, analisis, dan pemahaman informasi yang dicoba dengan cara berkepanjangan serta datanya disampaikan sebagai acuan pengambilan tindakan. Dijelaskan Bayu, Perihal itu berarti buat menghindari penjangkitan Zoonosis ataupun dari binatang ke orang.

“Karena dia Zoonosis, jadi sumbernya dari hewan dalam hal ini babi, yang kemudian bisa menular kepada manusia. Yang perlu diperketat adalah pengawasan di peternakan-peternakan babi,” Kata Bayu saat dihubungi, Senin (6/7)

Penjangkitan Virus G4 E4 H1N1 ini juga diterangkan Bayu serupa semacam Flu Babi H1N1 terdahulu. Pada saat binatang terkena virus ini, hingga binatang itu bakal mengeluarkan cairan yang setelah itu sumber penjangkitan.

“Penularan pun biasa terjadi secara tidak langsung seperti sumber penularan tertempel di benda-benda sekitar hewan babi, yang kemudian manusia berinteraksi atau menyentuh benda tersebut,” Jelas Bayu.

Tidak hanya itu, terkait penangkalan virus baru ini, Bayu menarangkan kalau metodenya juga dapat dicoba benar semacam penangkalan virus H1N1. Karenanya, Bayu mendesak pihak gembala Babi ataupun Kementan buat bisa transparan, bila ditemui binatang babi yang setelah itu nampak tidak segar serta membuktikan pertanda terjangkit virus.

“Di Kementan itu juga sudah ada sistem laporannya. Itu yang harus diperketat. Misal di ekspor/impor babi itu harus terdata dengan jelas, harus tua dari mana asal impornya misalnya,” tutur Bayu.

Sedangkan di peternak babi, Lanjut Bayu, juga wajib ketat. Peternak diharapkan senantiasa menaati aturan kesehatan, memperketat monitoring, serta jika terdapat babi yang kurang segar langsung sampaikan.

“ umumnya kan gembala itu tidak ingin memberi tahu, sebab khawatir merugi. Sementara itu ini kan untuk kesehatan yang wajib di kedepankan,” hubung Bayu.

Walaupun banyak kesamaan, tetapi terdapat perbandingan darivVirus G4 E4 H1N1 dengan virus H1N1 terdahulu, kuncinya di bentuk molekuler virus itu. Alhasil, Bayu berkata belum dapat ditentukan kalau vaksin H1N1 bisa bertugas di virus terkini itu.

“Mungkin tidak akan seratus persen cocok juga, karena strukturnya juga beda kan. Jadi, tes untuk H1N1 lama itu mungkin juga belum tentu akurat untuk virus yang saat ini. Makanya harus dikaji lebih jauh lagi terlebih dahulu,” pungkasnya.

Source : Garta.com

LihatTutupKomentar