50 Ribu TKI Diprediksi Habis Kontrak Bakal Balik ke Indonesia Bulan Depan -->

50 Ribu TKI Diprediksi Habis Kontrak Bakal Balik ke Indonesia Bulan Depan

50 Ribu TKI Diprediksi Habis Kontrak Bakal Balik ke Indonesia Bulan Depan

DETIKBMI.COM - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memperkirakan akan berlangsung ada lonjakan kepulangan, yaitu para pahlawan devisa atau dikenal Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke tanah air dengan nilai yang lumayan cukup tinggi, yakni 50.114 orang TKI akan pulang.

Puluhan ribu warga negara Indonesia  (WNI) yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu akan diprediksi bakal kembali pada rentang Juli hingga sampai Agustus, imbas habisnya masa kontrak kerja dengan negara penempatan.

"Dinamika perkembangan dan kepulangan PMI akan kita hadapi, angkanya cukup tinggi kurang lebih 50.114 Warga Negara Indonesia," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani
di Graha BNPB, Minggu (28/6) dikutip dari cnnindonesiacom.

Provinsi dengan jumlah nilai kepulangan PMI sangat banyak yakni Jawa Timur dengan keseluruhan 13.104 orang, sebaliknya terendah adalah Provinsi Yogyakarta dengan keseluruhan pekerja migran yang hendak dipulangkan sebanyak 366 orang.

BP2MI mengatakan terdapat 10 negara asal kepulangan PMI paling banyak dari negara lain. Di antara lain terhitung Malaysia, Hongkong, serta Taiwan, Setelah itu Singapore, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Arab Saudi, Italia, Oman serta Kuwait.

Biarpun begitu, bagi Benny nilai yang diproyeksikan itu bisa alami pengurangan, alasannya para PMI yang diklaim sudah habis kontrak, tidak diharuskan untuk kembali ke Indonesia.

Mereka mempunyai kebebasan buat memperpanjang kontrak dengan masing- masing industri negara penempatan ataupun pihak penyalur.

Benny pula merinci data kepulangan warga negara Indonesia (WNI) migran termasuk mulai 1 Januari hingga 25 Juni setidaknya terdapat 162 ribu orang yang dipulangkan dari negara penempatan di tengah masa epidemi virus corona asal Wuhan China atau di kenal saat ini (Covid-19).

"Di lapangan, di titik embarkasi yang bekerjasama dengan Gugus Tugas, Imigrasi dan BP2MI itu sendiri, Kita sudah menangani kurang lebih 162 PMI yang sudah tiba di tanah air," imbuhnya. 

Beliau pula memberi tahu dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, paling tidak ada 14.455 PMI bermasalah yang sudah dipulangkan. Benny berterus terang pihaknya sudah membagikan atensi yang berbeda dari pemulangan WNI bermasalah, mereka bakal diawasi serta dikawal dari titik penjemputan sampai mengarah kampung halaman.

Dalam perihal ini, PMI bermasalah dikategorikan jadi 4 patokan, yang pertama karena permasalahan hubungan industrial, setelah itu PMI karena permasalahan Imigrasi, kemudian PMI yang kesandung permasalahan hukum di negara penempatan, dan PMI yang kesandung permasalahan sosial.

Tidak hanya itu, BP2MI juga menulis permasalahan kematian PMI dalam kurun 6 bulan terakhir. Benny mengatakan faktor kematian itu beraneka ragam, bukan khusus pasien yang tadinya terhampar Covid- 19.

"Hari ini kita sudah menerima kepulangan 222 jenazah, mereka tiba di tanah air, kita siapkan ambulance gratis, itu bukti kehadiran negara," ungkapnya.

Sementara itu, Penegak Hukum dan Keamanan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Laksma R. Eko menerangkan 50 ribu WNI migran yang diprediksi akan datang pada bulan depan akan dievakuasi bikin isolasi mandiri di 3 titik.

"Titik masuk PMI kita di Indonesia, telah ditentukan hasil rapat yaitu di Batam, Jakarta dan [Tanjung] Benoa Bali," ujar Eko.

Eko mengatakan para PMI yang datang lewat titik Batam hendak diisolasi di Rumah sakit Pulau Galang, sebaliknya yang lewat titik temu di Pelabuhan Tanjung Priok hendak dievakuasi ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran serta Pademangan.

Khusus untuk yang reaktif covid- 19 berdasarkan hasil pengecekan bakal langsung dibawa mengarah Wisma Atlet Kemayoran, tetapi yang non- reaktif virus corona bakal dibawa ke salah satu Penginapan atau Wisma Atlet Pademangan sambil menunggu hasil PCR swab test yang biasanya keluar dalam 3- 4 hari.

Baca JugaTaiwan Dan Malaysia Menjadi Negera Terbanyak Penempatan TKI.

Source: cnnindonesiacom

LihatTutupKomentar