Jumat, 24 April 2020
DETIKBMI.COM - Menurut laporan yang disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan dan penyebab mengapa Indonesia sangat ketergantungan impor bahan baku obat dan alat kesehatan (alkes).
Jumlah porsi barang yang di impor oleh negara Indonesia yaitu mencapai 90% dibandingkan dengan apa yang bisa dipenuhi di dalam negeri.
Bahlil menerangkan bahwa kondisi ini memang sengaja dilakukan yaitu dengan tidak membangun industri di dalam negeri. Lalu bagaimana bisa?
Isu terkait masalah ini cukup hangat menjadi perbincangan dikalanagan kementrian, khususnya di kementrian BUMN yang dimana kasus ini diungkap oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Erick mengungkapkan bahwa sebagai negara yang sangat besar seharusnya Indonesia bisa mengurangi impor dn bisa membuat produknya sendiri. Karena saat ini Indonesia masih 90% impor alat kesehatan dari luar negeri.
Kesiapan industri alat kesehatan (alkes) di Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19 menjadi sorotan beberapa pihak. Karena Republik Indonesia masih ketergantungan dalan mengimpor alat kesehatan dan obat hingga 90% dari total kebutuhan nasional.
Di kabarkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memerintahkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mencari investor alkes agar segera bisa melakukan perubahan kedepannya.
Saat ini negara yang menjadi langganan adalah Korea, Amerika, dan Jerman serta beberapa negara lainnya.
Sebenarnya permasalahan tentang borosnya impor alat kesehatan dan obat sudah pernah diungkapkan oleh presiden Jokowi. Dimana Jokowi mengungkapkan bahwa 95% bahan baku industri farmasi di Indonesia masih mengandalkan impor.
News Doc Detik.com