Kamis, 23 Januari 2020
Para dokter Forensik yang memeriksa mayat-mayat mereka yang telah meninggal karena overdosis antara Oktober dan Desember menemukan jejak PMMA obat terlarang. PMMA adalah jenis stimulan dengan efek halusinogenik yang mirip dengan MDMA, atau ekst4si.
Biasanya dikemas dalam sachet jenis seperti permen dan masih banyak lain lagi yang instan, ini adalah obat yang baru muncul yang populer di kalangan generasi muda, karena lebih murah dan mudah diakses.
PMMA sangat mematikan, karena butuh waktu lebih lama untuk merasakan efeknya, sehingga orang dapat mengambil dosis tambahan dengan keyakinan keliru bahwa yang pertama tidak berhasil, kadang-kadang mengakibatkan overdosis.
Efek samping termasuk peningkatan indera, pusing, dehidrasi, peningkatan tekanan darah, berkeringat dan detak jantung yang cepat, dalam beberapa kasus diikuti oleh kesulitan bernafas, kelelahan panas, atau kejang, yang sering menyebabkan kematian. Usia rata-rata 34 korban adalah 26, dan yang termuda berusia 17 tahun.
Menurut TPH, 28 dari mereka telah mengkonsumsi kopi instan yang dicampur dengan obat terlarang. Kantor pada hari Selasa (21 Januari) meminta perhatian pada obat yang mematikan selama liburan Tahun Baru Imlek tujuh hari, ketika banyak orang muda berpesta dan mengkonsumsi obat-obatan tanpa menyadari konsekuensi potensial.
Himbauan kepada seluruh kerabat TKW/TKI untuk selalu berhati-hati terhadap pergaulan dan lingkungan yang dapat mempengaruhi gaya hidup. Jangan mudah tergoda dan selalu dekatkan diri dengan Tuhan dan ingat keluarga di rumah yang selalu menanti.
Mengkonsumsi obat-obatan terlarang sangat merugikan bagi diri sendiri dan orang lain. Selalu waspada dan jaga diri. Salam damai.
News Doc : Taiwan News