TKW Baru Bekerja 1 Bulan Mengalami Nasib Sangat Tidak Mengenakan, Karena Majikan Suka Melakukan Tindakan Pelecehan S3xsual Kepada Korban -->

TKW Baru Bekerja 1 Bulan Mengalami Nasib Sangat Tidak Mengenakan, Karena Majikan Suka Melakukan Tindakan Pelecehan S3xsual Kepada Korban


DETIKBMI.COM - Nasib TKW Taiwan yang kurang beruntung, seperti kasus ini yang di alami korban berinisial XN Selasa (29/10) bekerja di Taiwan baru 1 bulan jalan bekerja di Taiwan daerah Yunlin.

XN bekerja di Taiwan baru satu bulan jalan ini, semakin lama semakin tidak nyaman karena majikannya di duga Hyper S3xsual. Setiap Ia mau tidur majikan suka masuk kamar XN, dan suka merabah badan XN terus menerus hampir setiap malam.

Lalu XN sangat bingung karena Ia baru saja bekerja di Taiwan baru 1 Bulan bahasa Mandarin pun minim masih belum lancar, XN juga sudah berusaha lapor Kepada Agensi, hasilnya nihil tidak ada solusi yang tepat.

Kemudian XN pada waktu malam menjelang tidur Ia memasang Smartphone miliknya sendiri untuk merekem rutinitas majikannya sendiri pada saat melakukan aksi bejatnya untuk bukti, bahwa majikan XN melakukan pelecehan S3xsual Kapada korban.

Anehnya pada saat XN lapor kepada agensinya tidak ada respon baik, padahal itu sudah jelas tindakan pelecehan S3xsual lalu apa gunanya ada Agensi.

Samapai sekarang XN belum mendapatkan solusi terbaik, XN juga mengatakan akan segera lapor polisi Taiwan dan membawa sebuah video bukti, tapi sayangnya XN belum bisa bahasa mandarin lancar.

Foto:Ilustrasi


Kejadian seperti inilah di saat PMI sedang mengalami masalah serius tidak ada solusi terbaik dari jawaban Agensi, yang ada cuma hanya di abaikan. Kasus seperti ini seharusnya di tindaklanjuti dengan tegas.

Kasus-kasus seperti inilah kadang PMI menjalani jalan pintas menjadi PMI Ilegal/kaburan lantaran tidak ada solusi terbaik, jadi jika kamu mendapat majikan baik dan perhatian bersyukur nasib memang itu tidak sama.

Semoga saja pihak KDEI Tapei segara menangani permasalahan ini demi keselamatan semua PMI Indonesia, yang bekerja di Taiwan.




LihatTutupKomentar