Aku Salah Satu Korban Garangan Taiwan Amiz, Keluar Dari Mulut Ngakunya Duda, Setiap Libur Cek In Rutin Ternyata Aku Kena Garangan -->

Aku Salah Satu Korban Garangan Taiwan Amiz, Keluar Dari Mulut Ngakunya Duda, Setiap Libur Cek In Rutin Ternyata Aku Kena Garangan



Panggilah aku Juju, aku dari Indramayu, statusku janda, aku TKW di Taiwan yang bekerja di sektor informal alias ndorong akong tiap hari jalan - jalan dan bersih - bersih rumah, iya itulah pekerjaanku selama di Taiwan ini.

Tak banyak waktu liburku, hanya sebulan sekali itupun jika aku minta, jika tidak, maka aku tetap dirumah majikan, bekerja yang sudah menjadi rutinitasku.

Kehidupanku yang monoton serta kurang perhatian, membuatku berpetualang cinta, mencari cinta sejati berharap bisa menjadi masa depan yang gemilang, hingga akhirnya aku mengenal sesosok pria ganteng nan alim, sebut saja namanya Ayoi, ia dari Losari.

Iya, Ayoi datang disaat hatiku kesepian, ia berhasil melumpuhkan ganasnya dan panas cinta dalam hatiku yang begitu membara, ia bak salju mendinginkan suasana hatiku, menyemangati hidupku hingga aku yakin, dialah masa depanku.

Ya, berawal dari situlah akhirnya hampir tiap bulan aku liburan bersama dia, statusnya yang mengaku duda dan statusku yang janda, membuat kami selalu liburan ditempat sepi, apalagi kalau bukan hotel, karena usia seperti kami dan status seperti ini, saat  menjalin hubungan, buat apalagi kalau bukan kepuasan hati, kebutuhan batin yang selama ini tak terpenuhi.

Ayoi yang mengaku kepadaku duda beranak satu awalnya membuatku aku ragu, namun ia pandai meyakinkanku hingga akhirnya aku terperosok dalam lubang cintanya.

Aku setiap liburan bertemu dengan dia dan cek in bersama walaupun jauh sekali tempatku dan tempatnya, hal ini sudah aku jalani setidaknya 10 bulan ini.

Namun ada satu yang mengganjal dihatiku dalam hubungan ini, Ayoi selalu menolak saat aku ajak selfie dan diunggah dimedia sosial, beribu alasan ia ungkapkan namun selama 10 bulan aku hanya bisa diam karena kebutuhan batinku terpenuhi dan rayuannya level dewa yang selalu membuat aku mengangguk dan percaya.

Rasa cintaku yang makin mendalam membuatku mau tidak mau harus tahu masa lalu Ayoi, kehidupan Ayoi dan keluarganya di Indonesia, mulailah aku menyelidiki dia.

Namun betapa hancurnya hatiku bagai disambar halilintar saat mengetahui bahwa Ayoi masih ada istri sah yang hingga saat ini masih ia nafkahi.

Foto: Saat Mau jadi jaranan 


Ayoi yang terlihat alim itu telah memperdaya aku, telah menipu kesungguhan cintaku, aku mencoba inbok istrinya untuk memastikan dan hasilnya, bagaikan ditampar dengan bebatuan gunung muka ini, rasanya sakit tapi tidak mati, itulah aku.

Aku sungguh tidak menyangka, orang sealim Ayoi ternyata adalah penjahat kel*min  yang tidak hanya aku korbannya, ia suka nemplok sana sini untuk sekedar memuaskan hasratnya.

Ayoi, kamu begitu jahat padaku, jauh - jauh aku datangi dari Tainan ke Taipei hanya untuk memuaskan kamu, tanpa kamu berpikir sakitnya hati ini saat kau hianati dan bohongi seperti ini.

Ayoi sadarlah, kami para wanita punya hati, punya perasaan, jangan permainkan kami seperti kau mempermainkan batang rokokmu, kau hisap saat kau butuh dan kau buang saat tingga putungnya saja.

Ayoi sadarlah, tobatlah, disana ada istri dan anakmu yang menunggumu, apa kau rela jika anakmu diperlakukan seperti aku? sadarlah Ayoi, tobatlah, hargailah kami - kami yang jauh dari keluarga yang berjuang mencari nafkah dan mencari pendamping hidup sejati, sadarlah Ayoi, Naryo.

Sumber: Suarabmi


LihatTutupKomentar