TKI Bekerja di Malaysia Meninggal Dunia, Dan Pihak Keluarga Mengatakan Ada Kejanggalan -->

TKI Bekerja di Malaysia Meninggal Dunia, Dan Pihak Keluarga Mengatakan Ada Kejanggalan


DETIKBMI.COM - Seorang tenaga kerja asal Kota Ternate, Maluku Utara, bernama Lily Wahidin 28 Tahun meninggal di Malaysia bekerja sepagai (PRT) Pembantu Rumah Tangga. Mahrus Adam, suami Lily, mengakui bahwa istrinya itu meninggal pada 2 September 2019. Hal itu dikatakan Adam saat ditemui media kompas.com di kediamannya di Kota Ternate pada Selasa (17/9/2019).

"Korban meninggal dari ketinggian. Itupun kami tahu dari dokumen kematiannya. Kabarnya jatuh dari Iantai 3 bangunan apartemen," kata Mahrus.

Namun, pihak keluarga menemukan banyak kejanggalan. Di lansir dari kompas.com Kamis (18/9/2019) pihak Keluarga mencurigai ada sebab lain dalam kasus kematian Lily. Kecurigaan itu terlihat dari kondisi flsik korban hingga dokumen kematiannya.

Di beberapa bagian tubuh Lily ditemukan sejumlah bekas jahitan, seperti di bagian kepala, perut kemudian pinggul sebelah kanan.

Temuan itu diketahui pihak keluarga ketika G membuka peti jenazah Lily yang tiba di Kota Ternate pada 5 September 2019.

"Hanya saja, kalau jatuh dari ketinggian kenapa ada jahitan panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat.

Kemudian di bagian pinggul kanan juga ada jahitan, beberapa bagian tubuh lain memar, serta paha kanan terlihat sudah pendek karena patah," kata Adam.

Dalam dokumen kematian Lily juga tidak dijelaskan di rumah sakit mana Lily dirawat dan dinyatakan jatuh dari ketinggian berapa sampai begini.

Di dalam dokumen hanya tertulis bahwa tempat kematiannya di Prima Tanjung, Jalan Fettes, Tanjung Tokong, Pulau Pinang, Malaysia.

Selain itu, di bawah dokumen daftar kematian/permit mengubur juga tidak ada satu pun pejabat yang membubuhkan tanda tangan.

Hanya ada hanya cap nama dokter serta tanda tangannya. Begitupun pada dokumen fotocopy yang tertulis yang pada bagian kop tertulis Polis Diraja Malaysia.

"Dokumen itu, kalau di Indonesia mirip dengan laporan pengaduan ke polisi," ujar Adam. G

"Dokumen itu, kalau di Indonesia mirip dengan laporan pengaduan ke polisi," ujar Adam.

Menurut Adam, masalah ini sudah dilaporkan ke Polda Maluku Utara untuk diselidiki hingga permintaan untuk dilakukan autopsi kembali, biar lebih jelas apa penyabab sebenarnya masalahnya ada kejanggalan dalam kasus ini.

Sumber: Kompas.com

LihatTutupKomentar