Tidak di Gaji Sama Sekali, TKW Asal Indramayu Ini Bekerja Sudah 13 Tahun -->

Tidak di Gaji Sama Sekali, TKW Asal Indramayu Ini Bekerja Sudah 13 Tahun

Keluarga TKW (kanan) dan Ketua SBMI Cabang Indramayu Juwarih (kiri)


DETIKBMI.COM - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu, Ranti Ratnaningsih sudah 13 tahun tidak pulang. Ia "tertahan" di Qatar karena tak mendapatkan gaji selama bekerja.

"Kami mendapatkan aduan dari keluarga TKW Ranti, karena sudah 13 tahun tidak bisa pulang," kata Ketua Serikat Buruh Migran lndonesia (SBMI) Cabang Indrmaquuwarih di Indramayu, Jumat (30/8/2019).

Dari keterangan pihak keluarga, kataJuwarih, Ranti merupakan TKW yang berasal dari Desa Purwajaya, Kecamatan Kerangkeng, Kabupaten
Indramayu.

Juwarih mengatakan, Ranti bekerja sebagai TKW di Qatar direkrut oleh sponsor bernama Pendi, warga Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Pada 28 April 2006, Ranti diberangkatkan ke Qatar oleh PT Irfan Jaya Saputra.

"Padahal pada saat itu menurut keluarga, Ranti masih berumur 16 tahun dan baru lulus Sekolah Menengah Pertama, namun kata sponsor sudah bisa untuk bekerjga ke luar negeri," tuturnya.

Ranti, IanjutJuwarih, bekerja pada keluarga Barki Baddah M.M AI-Hajri dan istrinya bernama Sedra, berdomisili di New Rayyan, Doha, Qatar.

Selama 13 tahun lebih, Ranti baru dua kali mengirim surat untuk mengabari keluarga. Dalam kirimannya tahun 2008 dan 2009, dia mengaku selama bekerja tidak mendapatkan gaji. "Setelah itu, tidak ada kabarnya lagi, sampai sekarang, makanya keluarga mengadu kepada kami," ujarnya.

Pihak keluarga, tambah Juwarih, merasa waswas dan cemas dengan keselamatan anaknya. Mereka sangat merindukan Ranti.

"Mereka mengkhawatirkan dengan kondisi anaknya saat ini dan berharap bisa ditemukan pemerintah serta dapat dipulangkan," lanjutnya.

Juwarih menyampaikan, pihaknya segera menindaklanjuti aduan dari pihak keluarga TKW. Pihaknya akan meneruskan pengaduan secara tertulis ke beberapa lembaga pemerintah yang terkait.

"Dalam waktu dekat SBMI Indramayu akan membuat surat pengaduan ke Kementerian Luar Negeri, BNP2TKI, dan KBRI Qatar," katanya.

LihatTutupKomentar